JUJUR HANCUR LEBUR! ORA POPO



Cinta itu misteri dan menakutkan itu memang benar. Cinta itu tidak melulu soal senang dan haha hihi huhu. Mungkin kita pernah mencintai seseorang, karena ketidakcocokan ego dan ketidakcocokan keinginan menjadi sumber perpisahan. Sebesar apapun mencintainya, hasilnya tetap saja, sulit disatukan. Ingin menyatukannya, tapi kalo hanya satu satu yang mengupayakannya sama aja bohong. Lain cerita semisal dihadapi bareng, sesulit apapun tetap terasa ringan.
Cinta itu saling melengkapi, saling dan saling yang lain. Bahkan, dia yang menyayangi dan mencintaimu namun belum ada kesempatan untuk mengungkapkannyapun akan berusaha mengiringi langkah kita agar terus berjalan seiring. Saya kira semua orang tahu, dalam soal perasaan dan romansa jelas ada masalah. Itu rahasia umum. Masalah itu harus dihadapi, bukan terus menerus dipikirkan namun tak pernah ada eksen sama sekali.
Cinta itu juga perlu diperjuangkan. Perjuangan secara diam-diam tidak cukup. Berjuang secara terang-terangan itu penting. Loh, logikanya saja. Loe suka sama gebetan loe, loe hanya diam-diam suka sama dia. Diam-diam ngasih ini itu dan ngasih yang lain-lain. Ketika gebetan ada masalah, loe yang menyelesaikan secara diem-diem, kira-kira si doi akan jadi tersentuh nggak tuh dengan ketulusanmu membantu? Ya kalo akhirnya doi tahu loe membantu dia. Kalo ternyata doi nggak tahu apa yang loe lakuin, SKATMAT sudah nasibmu!. Gegara doi tidak tahu perjuangan dan perasaanmu, doi akhirnya memutuskan mundur dan angkat tangan. Padahal si gebetan loe sebenarnya juga sayang dan cinta sama loe. Karena si gebetan ngirannya kamu tidak suka, dan akhirnya mundur duluan. Gimana perasaan loe? berjuang itu secara sportif, bukan diam-diam. Menurutku itu tidak sportif.
Lain cerita lagi ketika kamu memperjuangkan cinta secara terang-terangan. Bukan bermaksud cari muka, pamer dan perasaan ingin diketahui, bukan!. bukan bermaksud itu. Memperjuangkan yang benar-benar memperjuangkan karena tulus itu beda loh sama yang memperjuangkan karena modus. Awalnya dia ragu, karena melihat perjuanganmu yang bisa ditangkap dan dipahami si doi, si doi tambah yakin sama kita. Kecuali, emang kamu tidak pingin diperhatikan si doi. Tapi menurutku munafik deh kalo ngaku cinta dan sayang tapi tidak butuh perhatian doi. Siapa sih yang tidak senang diperhatikan oleh orang kita sayangi dan cintai. Iya nggak????

Masalah yang seringkali terjadi ketika rasa gengsi dan pendirian diri yang terlalu kuat. Menjadikan masalah tambah runyam. Perasaan yang harusnya saling dijaga dengan baik dan cinta yang harus dipertahankan, karena ego diri yang kuat justru semakin tambah berantakan jadinya. Ya, seperti saya sih, ada pilihan bagia atau sedih, tapi milih sedih. Ah, manusia itu milihnya selalu yang nggak enak, padahal ada pilihan enak. Ini terlalu baik atau terlalu bodoh. Ya, kalo saya sih karena mau menjadikan dia partner, tapi kayaknya belum rejekiku bekerjasama dengan dia. (eh curcol)
Oke, karena Indonesia ini banyak sekali etnik, agama dan ras. Sampai-sampai masalah pacaran pun menjadi perbincangan yang hangat. Ah, hangat-hangat tai ayam kali ya. Well, mensoal tentang pacaran vs non pacaran. Sekarang begini saja, soal pacaran atau tidak mau pacaran kita kembalikan pada keputusan masing-masing. Lalu, jika sebenarnya sama-sama suka dan tidak ada yang mengakui perasaan yang sebenarnya, rela dan siap nggak kehilangan? Kalo rela kehilangan sih ya ngak popo begitu. Itu tandanya hatinya sudah merdeka SANGGUP HIDUP SENDIRI!!! HEBATTTT!!!!.

Mengungkapkan dan mengatakan perasaan dan cinta itu menurutku boleh dan tidak dosa. Yang dosa itu tindakannya. Iya nggak? Siapa yang setuju acungkan kaki. Daripada nahan tidak mau mengatakan dan akhirnya “bye bye goodbye” mau bilang apa?, ya untung kalo orang itu memang tidak baik, kalo ternyata dia adalah orang terbaik untuk kita bagaimana? Sama saja kita dihidangkan beragam makanan terus dilempar dengan sadis. Kufur nikmat dan tidak berterimakasih sama Tuhan. Iya tak? Well, apapun persoalannya, jujur dulu dengan diri sendiri terlebih dahulu sebelum jujur kepada oranglain. Jujur itu memang membuat hidup kita hancur lebur seperti bubur, justru dari perasaan dan hidup yang hancur lebur menjadi pribadi yang luhur dan mujur dikemudian hari. Bukan begitu? Yes! Kau dan aku sama-sama pinter. Sekian dleming cuap-cuap kali ini.

JUJUR HANCUR LEBUR! ORA POPO JUJUR HANCUR LEBUR! ORA POPO Reviewed by elisa on Monday, February 09, 2015 Rating: 5

No comments:

Sahabat

Powered by Blogger.